Apakah Telegram Lebih Aman Dari WhatsApp? Begini Penjelasannya

 

Apakah Telegram Aman Digunakan

gadgetmiaw.com - Seperti yang kita ketahui, WhatsApp dan Telegram merupakan 2 aplikasi perpesanan yang paling populer saat ini. WhatsApp dan Telegram memberikan pengupdate-an sistem secara berkala supaya tidak ada celah keamanan. 

Keamanan menjadi prioritas utama, sebab jika terdapat celah di keamanan bukan hanya pesan yang dapat diketahui oleh pihak ketiga, tapi dokumen (penting), gambar dan file lainnya yang bersifat privasi dapat dilihat oleh orang lain bahkan terancam tersebar di internet. 

Untuk urusan keamanan, kedua aplikasi tersebut memiliki fitur keamanan enkripsi, jadi data pengguna akan tetap aman. Berikut adalah keunggulan dari kedua aplikasi tersebut dari sektor keamanan yang harus kamu ketahui. 


1. Telegram 

Telegram merupakan aplikasi perpesanan yang dapat digunakan di berbagai platform, seperti iOS, Windows, Windows Phone, Linux, Android dan macOS. 

Telegram menawarkan layanan yang menggunakan protokol enkripsi MTProto, jadi tidak semua pesan dapat di enkripsi kecuali saat penggina menggunakan fitur Secret Chat. Saat pengguna menggunakan fitur obrolan rahasia, maka pesan akan di enkripsi dengan aman di perangkat pengirim dan perangkat penerima.

Dengan menggunakan fitur Secret Chat atau obrolan rahasia ini, maka chat atau obrolan pengguna hanya dapat dibaca pada perangkat dimana pesan dikirim, dan dapat dibaca pada pernagkat yang menerima pesan. Pesan yang telah di enkripsi dengan menggunakan fitur Secret Chat ini, hanya dapat dibaca pada satu perangkat yang melakukan chating. Jadi pengguna tidak akan melihat pesan atau chating yang menggunakan fitur Secret Chat diperangkat yang lain, walaupun menggunakan akun yang sama. 

Jadi pengguna tidak perlu khawatir jika ada seseorang yang berhasil login ke akun kamu, karena mereka tidak akan dapat membaca pesan yang dirahasiakan. 

Secret Chat juga tidak akan mengizinkan pengguna baik pengirim maupun penerima untuk melakukan Screenshot pada pesan, jadi keamanannya lebih terjamin bukan? selain itu Secret Chat juga menyediakan opsi untuk menghancurkan pesan atau menghapus pesan secara otomatis yang waktunya dapat di atur oleh pengguna.

Lalu bagaimana dengan kasus pembajakan akun? apakah akun Telegram bisa diretas / dibajak? mungkin teman-teman memikirkan hal ini karena memngkhawatirkan keamanannya. 

Tentu, Telegram bisa dibajak, bukan karena kelemahan sistem enkripsi yang diterapkan tetapi karena pelaku mencoba memanipulasi sistem yang seolah itu adalah tindakan (melakukan login) dari korban sendiri. 

Jadi, pelaku akan menginstall dan mencoba login dengan nomor korban, tentu setelah login Telegram akan mengirimkan kode verifikasi. Kemudian pelaku akan berupaya mendapatkan kode verifikasi yang dikirimkan melalui SMS oleh Telegram. Pelaku biasanya menipu korban dengan mengirimkan pesan bahwa mereka menemukan ada kesalahan teknis pada akun korban, dan mengakui bahwa mereka dari pusat aplikasi Telegram. 

Pelaku akan meminta kode verifikasi yang diterima korban melalui SMS, ketika korban mulai terjebak dan mengirimkan kode verifikasi ke pelaku pembajakan, maka saat itu pula akun telegram dapat dikuasai dan melakukan tindakan kriminal seperti penipuan dengan mengatasnamakan korban. 


2. Whatsapp

WhatsApp merupakan aplikasi perpesanan yang lebih populer dan lebih banyak digunakan daripada Telegram. WhatsApp juga dapat digunakan di berbagai platform, seperti seperti iOS, Windows, Windows Phone, Linux, Android dan macOS. 

WhatsApp menerapkan enkripsi  End-to-end (E2E) diseluruh layanan komunikasi, baik itu untuk perorangan maupun grup. Dengan menggunakan End-to-end ini maka pesan yang berupa teks, foto, video maupun dokumen tidak dapat dibaca oleh pihak ketiga termasuk WhatsApp sendiri.

Bebeda dengan Telegram yang mengharuskan pengguna untuk menggunakan fitur Secret Chat supaya chat lebih aman, secara default WhatsApp telah mengaktifkan enkripsi End-to-end yang akan membuat segala aktifitas dalam menggunakan layanan di WhatsApp, data pengguna tetap aman. 

Lain cerita jika akun WhatsApp di hack, ini bukan kelemahan atau kesalahan dari enkripsi end-to-end dari WhatsApp, melainkan ini merupakan upaya hacker untuk memanipulasi sistem yang bertujuan untuk mendapatkan kode OTP yang berupa 6 digit angka  dan link tautan verifikasi yang WhatsApp kirimkan ke nomor korban. 

Hacker akan login ke WhatsApp dengan menggunakan nomor korban, kemudian WhatsApp akan mengirimkan kode OTP dan link tautan untuk verifikasi, jika link tautan itu di klik maka WhatsApp akan langsung beralih. Selain mengandalkan link tautan, hacker juga memiliki cara lain untuk menguasai WhatsApp dengan memancing pengguna untuk mengirimkan kode OTP kepada hacker yang diberikan oleh WhatsApp dengan bermacam cara.

Banyak teknik hacking untuk mendapatkan kode OTP yang dikirimkan ke korban, maka dari itu diharapkan pengguna supaya tidak sembarangan mengklik link tautan verifikasi WhatsApp jika tidak melakukan login atas keinginan pribadi, ataupun tidak mengklik tautan mencurigakan seperti menang undian dan lain sejenisnya yang akan menyebabkan akun WhatsApp diambil alih oleh hacker. 


Baca juga : WhatsApp Menerbitkan Aturan Privasi Baru, Apakah Masih Aman Digunakan? Begini Penjelasannya


Akhir kata, sekian penjelasan mengenai keamanan dari 2 aplikasi perpesanan paling populer yaitu Telegram dan WhatsApp. Keduanya memiliki sistem keamanan yang berguna untuk mengamankan data penggunanya namun dengan cara yang berbeda-beda. 

Untuk masalah pembajakan itu bukan karena kesalahan atau bug sistem, tapi para pelaku cukup pintar untuk melakukan tindakan kejahatan yang berupa pembajakan akun dengan memanipulasi sistem dengan banyak cara. Untuk itu ada baiknya pengguna diminta untuk berhati-hati dari segala upaya pembajakan seperti mengklik link mencurigakan atau sampai mengirimkan kode OTP / Verifikasi yang dikirimkan melalui SMS.